10 September 2009

Ankylosing Spondylitis (AS)

Nyeri pinggang dan telapak kaki saat bangun tidur pagi disertai rasa cape dan loyo, itulah gejala Ankylosing Spondylitis (AS)

AS adalah salah satu jenis Spondyloarthropathies, peradangan pada tulang belakang yang tidak segera di tangani, tubuh akan makin kaku sehingga berjalan pun seperti robot. Jenis lainnya adalah psoriasis arthritis yang diawali dengan rasa gatal di kulit hingga kemerahan. Enteropathic, menyerang usus. Reactive arthritis biasanya terjadi setelah pasien menderita infeksi saluran kencing.

Kondisi penyakit ini umumnya merupakan penyakit genetik. Pasien terlahir dengan gen HLAB27. Keluhan akan muncul bila pasien mengalami stress dan kelelahan. Jika tidak ada faktor tersebut, maka penyakit akan diam.

Bila pasien AS tidak segera berobat, tendon akan mengalami peradangan, dampaknya pasien akan mengeluh nyeri, dan lama kelamaan, tendon akan memendek. Padahal, fungsi tendon adalah menyalurkan gaya dari otot ke tulang, lapisan luar tendon elastis sehingga dapat menahan gesekan dengan jaringan sekitarnya. Kalau tendon memendek, tulang dan tulang akan menyatu, itu yang disebut bamboo spine, dampaknya penderita berjalan seperti robot

AS bisa juga menyerang organ tubuh lain, misalnya jantung, mata, paru, dan ginjal. Bila menyerang jantung, pasien bisa menderita AV Block, yaitu gangguan irama jantung. AS juga mengakibatkan paru mengalami Fibrosis, pasien merasa batuk, sesak napas dan infeksi. Jika menyerang ginjal, pasien bisa menderita gagal ginjal.

Karena penyebabnya faktor genetik, penyakit tersebut mungkin menurun, karena itu anak-anak pun mungkin bisa terserang. Jika pada anak-anak, penyakit ini dikenal dengan juvenile rhematoid arthritis / juvenile idiopathic arthritis.

Pengobatan AS, bertujuan untuk mematikan sel-sel nakal, bila pasien mengalami peradangan hebat, dokter akan memberikan obat yang berisi biologic agent. Obat itu berfungsi menangkap zat-zat penyebab radang.

Pengobatan AS ini harus berlangsung dalam jangka panjang, jadi pasien penyakit ini harus perlu sabar mengkonsumsi obat. (dr. Yuliasih Sp PD-KR, Konsultan Rematologi)


Tidak ada komentar: