21 November 2009

Jenis-Jenis Batuk, Ciri-Ciri & Solusinya


Batuk merupakan suatu refleks dari tubuh untuk mengeluarkan sesuatu di dalam saluran napas, dapat berupa lendir / benda. Jadi, sebenarnya batuk merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak mengenakan di dalam tubuh, yang dapat menghalangi saluran napas. Refleks batuk sejatinya memang harus dimiliki oleh setiap orang. Kalau seseorang tidak memiliki refleks batuk, malah berbahaya, ia tidak dapat mengeluarkan apa yang membuat saluran napasnya tersumbat.

1. Batuk alergi
Batuk ini sering dikaitkan dengan asma, penyebabnya karena tidak tahan terhadap alergen (zat yang dapat merangsang tubuh untuk bereaksi), contoh: asap rokok, debu, kapuk, karpet, bulu binatang dsb. Bisa juga alergi terhadap makanan atau minuman tertentu, seperti es, cokelat, permen, kacang tanah atau makanan ringan yang banyak mengandung pengawet dan penyedap rasa.

Ciri-ciri:
a. Umumnya muncul di malam hari atau menjelang pagi. Mengapa demikian? Karena di dalam tubuh kita terdapat hormon kortisol yang sebenarnya berguna untuk mengatasi alergi / stres. Di waktu malam hormon ini berada pada kadar yang serendah-rendahnya. Hal ini sebenarnya wajar, karena pada malam hari adalah waktu untuk istirahat sehingga level hormon memang tidak perlu tinggi. Jadi, untuk orang yang mempunyai riwayat alergi, hal ini bisa sangat mengganggu. Makanya batuk karena asma sering kambuh di waktu-waktu itu.
b. Terjadi pada cuaca dingin (jika alergi pada udara dingin)
c. Batuknya berbunyi saat menarik napas
d. Tidak disertai demam / pilek
e. Tidak menular
f. Dahak yang keluar berwarna putih bening dan cair


Solusi:
a. Menghindari pemicu alergi
b. Jika pada anak, saat batuk karena asmanya kambuh, dokter akan membekali obat yang dapat melebarkan saluran napas (bronchodilator). Jika perlu diberi obat yang dapat mengurangi bengkak pada saluran napas (inflamasi).

2. Batuk karena infeksi saluran napas atas
Penyakit ini biasanya bersifat musiman, yakni biasa terjadi pada musim penghujan, karena bakteri dan virus akan tumbuh subur di cuaca seperti ini. Penyakit ini bersifat mendadak, penyebabnya virus influenza dan virus-virus common cold yaitu selesma atau pilek atau flu, dan biasanya batuknya disertai demam, persendian nyeri (tubuh terasa pegal-pegal) dan pilek.

Batuk ini merupakan mekanisme alamiah tubuh karena ada benda asing / kuman masuk ke saluran napas. Terjadi pilek karena adanya lendir yang menyumbat di saluran napas, sehingga udara yang keluar masuk jadi terganggu. Lendir harus dibersihkan dengan jalan batuk.

Ciri-ciri:
a. Bunyi batuk lebih ringan, terdengar di daerah tenggorokan.
b. Berlangsung dalam jangka waktu yang lama sepanjang infeksinya belum hilang.
c. Gampang menular ke orang lain melalui dropler (titik air yang mengandung virus)
d. Batuk mengeluarkan dahak berwarna dan kental yang menandakan adanya infeksi kuman.
e. Timbul setelah pilek dan influenza dan seringkali disertai demam.

Solusi:
a. Infeksi yang disebabkan virus tidak memerlukan antibiotik. Batuk semacam ini biasanya akan sembuh sendiri dalam 1 minggu. Bila tidak disertai demam, cukup mengkonsumsi banyak minum air putih dan beristirahat, konsumsi juga buah-buahan yang mengandung vitamin C serta madu. Jika disertai demam, segera periksakan ke dokter.
b. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumi makanan yang bergizi.

3. Batuk karena infeksi saluran napas bawah
Jika daya tahan tubuh jelex, kuman akan menjadi ganas dan bisa sampai ke saluran napas bagian bawah. Inilah yang memicu bronkitis dan akhirnya menyebabkan pneumonia / radang paru.

Ciri-ciri:
a. Selain batuk juga ditandai sesak napas / napas cepat.
b. Intensitas dan bunyinya jarang terdengar tanpa bantuan stetoskop
c. Saat menarik napas, dinding dada bagian bawah ke dalam terlihat jelas.
d. Pada pneumonia, akan kesulitan saat menarik napas.
e. Pada bronkitis, intensitas batuk akan sering terjadi.

Solusi:
Penyebab batuk ini kebanyakan infeksi dari bakteri dan biasanya oleh dokter akan diberi antibiotik. Segera periksakan kondisi batuk Anda agar tidak terlambat menjadi penyesalan.

4. Batuk 100 hari
Batuk ini dikenal sebagai batuk rejan / pertusis dan bisa terjadi pada balita. Penyebabnya adalah infeksi kuman Bordetella Pertussis. Batuk rejan bisa berlangsung selama 2 bulan lebih kalau tidak diobati dengan baik dan benar. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan.

Ciri-ciri:
a. Bunyinya seperti batuk pada infeksi saluran napas atas, ringan dan terdengar di tenggorokan yang dapat berakhir dengan muntah.
b. Batuk tidak berhenti-henti / tanpa jeda dan berujung pada tarikan napas yang disertai bunyi (whooping cough)
c. Intensitas batuknya hebat sehingga kadang anak sulit menarik napas.
d. Batuk tidak berlendir (batuk kering)

Solusi:
Jika batuk tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Padahal, batuk rejan sebenarnya bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi DPT sebanyak 3x sebelum usia 1 tahun.

5. Batuk kronik berulang
Batuk yang sering muncul disebut batuk kronik berulang. Umumnya akibat batuk yang tidak tertangani atau alergi / asma. Batuk ini berlangsung lebih dari 14 hari. Kasus pada anak yang besar dapat disebabkan oleh kuman TB, sedangkan pada anak yang lebih kecil disebabkan oleh kuman air.

Ciri-ciri:
Tergantung penyebabnya. Misal, bila penyebabnya infeksi saluran pernapasan atas, tentu cirinya seperti batuk pada infeksi ini, begitu pun dengan yang lainnya.

Solusi:
Batuk kronik berulang harus dicari penyebabnya. Apakah karena asma / alergi, infeksi saluran pernapasan bagian atas, bawah atau bagian yang lainnya, seperti telinga (otitis media). Untuk itu sumber masalahnya harus disembuhkan agar tidak berulang.

Tidak ada komentar: