14 November 2009

Makanan Berlemak Picu Kanker Usus Besar


Di negara-negara maju, kanker usus besar (kolokteral) saat ini menjadi jenis kanker terganas kedua. Diperkirakan pada 2004, terdapat 376.400 kasus baru di Uni Eropa dengan angka kematian 149.400. Meski di Indonesia sendiri jumlah angka kematian penyakit ini belum ada, namun data di dua Rumah Sakit, yakni di RS Kanker Dharmais dan RS Cipto Mangunkusumo menunjukkan kanker ini masuk dalam rangking 10 besar kanker tersering.

Jadi, yang perlu kita ketahui bersama, kanker usus besar adalah jenis kanker yang paling dipengaruhi oleh bahan-bahan karsinogenik dan gaya hidup seseorang.

Sebenarnya, penyebab penyakit ini adalah multifaktoral, yakni berbagai unsur baik dalam tubuh maupun dari bahan kimia dari luar dan pencetus utamanya adalah dari makanan, yaitu makanan yang tinggi lemak terutama hewani.

Selain faktor makanan, faktor yang lain juga dapat menjadi pencetus, seperti, kurangnya olahraga, penuaan, punya riwayat polip usus besar, kegemukan serta merokok.


Kanker usus besar biasanya terdapat pada wilayah antara usus besar (kolon) dan poros usus (rektum). Kanker ini ditandai oleh adanya darah yang menyertai kotoran (tinja), perubahan dalam pola buang air besar, nyeri perut disebelah bawah yang tidak hilang, bentuk kotoran yang panjang dan tipis seperti pensil, hasil tes kotoran yang tidak normal, dan terjadi anemia serta berat badan yang menurun secara drastis.

Ada pepatah bijak yang menyatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lalu bagaimana cara pencegahannya? Lakukanlah cara hidup sehat dengan cara menghindari makan makanan yang mengandung zat-zat karsinogenik dan yang berlemak tinggi, olahraga rutin dan teratur serta melakukan skrining.

Untuk skrining, cara paling sederhana adalah memeriksakan kotoran kita apakah ada darah samar atau tidak, dan cara lainnya adalah dengan colok dubur. Pemeriksaan canggihnya yang relatif mahal bisa dengan cara kolonoskopi. Pemeriksaan ini di anjurkan bagi yang telah berusia 50 tahun ke atas.

Lalu bagaimana dengan cara penanganannya bila terlanjur telah mengidap penyakit ini? Penanganannya dapat dilakukan dengan pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Salah satu upaya pembedahan adalah dengan ostomy, yakni melubangi perut (stoma) secara permanen atau sementara, yang bertujuan untuk mengarahkan pembuangan air besar atau air seni.

Tidak ada komentar: