12 Oktober 2009

Sunset Di Kampung Nelayan

Kampung Nelayan berada di teluk Baubau, Makasar, Sulawesi Tenggara. Pulau kecil yang mempunyai luas 138,8 hektare dengan jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa yang hampir seluruh masyarakatnya mencari nafkah sebagai nelayan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Baubau menetapkan pulau tersebut sebagai Pusat Kawasan Industri Perikanan dan Pariwisata Terbatas (KIPPT)

Garis pantai di pulau itu patut diacungi jempol, karena keindahannya yang disertai juga oleh pemandangan yang eksotis saat matahari terbenam (sunset). Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang menjadikan Pulau Makasar menjadi salah satu objek wisata yang patut dikunjungi.

Selain eksotisnya sunset yang dapat dinikmati, di pulau itu juga terdapat sejarah kerajaan Buton serta ada budaya khas yang tidak ditemukan ditempat lain. Pagelaran budaya diadakan setiap bulan Juli yaitu Festival Perairan Pulau Makasar yang masuk ke dalam kalender wisata Nasional. Festival itu dilatarbelakangi oleh tradisi masyarakat Pulau Makasar yang dikenal dengan sebutan Tutturangiana Andaala. Terjemahan bebasnya adalah ritual laut sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta.
Bentuk festival tersebut adalah parade perahu hias. Ratusan nelayan mengikuti parade tersebut yang di mulai dari Pulau Makasar sampai ke pesisir Pulau Kolema di daratan Baubau.

Selain parade perahu hias, juga ada atraksi wisata lainnya, misalnya perahu naga, banana boat, jetski, flying fish, pekande-kandea, voli pantai, renang tradisional dan dayung tradisional. Dan pada malam harinya diadakah kesenian khas Baubau.

Untuk menuju Pulau Makasar hanya butuh waktu 20 menit yang diperlukan dari Baubau dengan perahu bermesin temple. Saat mendarat di Pulau Makasar, kita bisa langsung melihat gua keramat yang dikenal dengan nama Liana Binte, konon gua tersebut sering dijadikan tempat semedi untuk mencari ilmu kesaktian.

Disekitar gua tersebut, terdapat tebing yang cukup tinggi dan dari puncaknya akan nampak pemandangan Kota Baubau diseberang teluk.

Saat kita turun dari bukit tebing, ke arah timur, tampak hamparan pasir putih atau disebut kabungi-bungi. Pasir putih yang menimbulkan sensasi saat kita menginjaknya, karena begutu halus dan lunak (empuk). Perairannya menyajikan aneka batu karang dan ikan laut.

Diujung utara pulau tersebut, terdapat pantai Baana Bungi. Bentuknya mirip mulut buaya. Banyak terdapat villa-villa kecil yang didirikan di tahun 70-an. Perairan pulau tersebut sangat cocok digunakan untuk olahraga ski air.

Pulau Makasar bernuansa nyaman dan tenang, karena jauh dari hiruk pikuk orang-orang dan kendaraan serta bebas dari pulusi. Mobil saja tidak ada disana, karena memang belum ada jalan yang dapat dilewati oleh mobil, hanya sesekali motor yang melintas di jalan-jalan setapak yang merupakan jalan utama di Pulau Makasar

Tidak ada komentar: